Cash Flow Terdiri dari Apa Saja?

Cash flow sendiiri terbagi menjadi beberapa jenis.Yuk, simak jenis-jenisnya di sini.

More Classes in this Series

Easy as one, two, three

Jenis Aliran Laporan Cash Flow

Cash flow dibagi menjadi dua jenis aliran yaitu aliran masuk dalam laporan dan aliran uang yang keluar. Aliran uang masuk dapat disebut dengan istilah cash inflow, sedangkan aliran uang keluar dapat disebut dengan istilah cash outflow. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut merupakan ulasan dari cash inflow dan cash outflow.

Cash inflow merupakan aliran arus kas yang didalamnya berisikan tentang semua jenis transaksi yang dapat memberikan pemasukan pada perusahaan. Ketika terdapat transaksi yang masuk ke perusahaan, maka modal perusahaan juga akan bertambah sehingga pertumbuhan perusahaan juga dapat terus mengalami peningkatan seiring berjalannya waktu. Cash flow jenis ini akan memberikan sebuah data kepada perusahaan agar bisa lebih mudah tahu pemasukan yang ada dalam periode tertentu secara transparansi, yang mana ketika semakin banyak pemasukan yang masuk ke perusahaan, maka bisa diartikan jika perusahaan tersebut sudah mendapatkan kepercayaan oleh para konsumen maupun investor.

Ada beberapa contoh agar bisa mempermudah Anda dalam mengerti cash flow. Misalnya seperti penagihan piutang, penjualan barang atau jasa, pemasukan pendapatan lain and sewa, pemasukan dari invertase, mendapatkan pinjaman maupun dari pihak ketiga serta penjualan aktiva tetap.

Selanjutnya, ada cash outflow yang bisa diartikan sebagai aliran arus kas yang didalamnya berisikan tentang berbagai macam transaksi yang dapat memunculkan adanya beban pengeluaran kas perusahaan.

Adanya transaksi pengeluaran tersebut memiliki tujuan agar bisa mempertahankan perusahaan. Ketika perusahaan tak mengeluarkan uang atau modal, maka perusahaan akan sulit untuk bisa bertahan di tengah perkembangan yang ada.

Oleh karena itu, perusahaan juga harus melakukan perencanaan kas pengeluaran dengan lebih bijak lagi. Hal ini diharapkan agar perusahaan tidak mengalami adanya kerugian. Beberapa contoh dari cash outflow adalah seperti pembelian aktiva tetap, pengeluaran untuk biaya gaji karyawan, pengeluaran untuk keperluan bahan baku, pembayaran pajak maupun sewa, pengeluaran untuk administrasi penjualan, pembayaran hutang serta pembayaran Kembali yang bersumber dari investasi pengusaha. Semua pengeluaran tersebut tidak akan menjadikan perusahaan mendapatkan kerugian selama dilakukan dengan kondisi bijak.

-Month All Class Access

Access this and entire library of classes in yoga, meditation and healing. Practice anytime, anywhere with some of the best yoga teachers.

Access the entire library of over 100 classes

New videos added every month

Cancel online anytime

Tips Mudah Mengatur Cash Flow dalam Kondisi Sehat

Manajemen keuangan dalam kondisi baik memang begitu penting untuk bisa menjaga kondisi finansial tetap terjaga dengan stabil. Tak bisa dipungkiri bahwa dalam mengatur cash flow tetap dalam kondisi sehat memerlukan perjuangan. Nah untuk mempermudah Anda dalam proses mengatur arus kas tetap sehat, berikut merupakan beberapa tips yang bisa Anda lakukan.

Ketahui Biaya Produksi dan Biaya Pengeluaran yang Ada

Berikutnya, Anda juga harus mengetahui secara detail bagaimana total pengeluaran selama masa produksi agar bisa menghindari adanya kesalahan dalam menentukan harga jual. Dalam perhitungan harga jual yang tepat serta ditambahkan dengan profit bisnis, maka cash flow dalam bisnis Anda akan tetap dalam kondisi sehat.

Cara lain yang bisa menarik banyak pembeli adalah dengan memberikan diskon pada produk yang akan dijual. Meski begitu, perlu diingat Kembali jika harga diskon jangan sampai di bawah harga pokok.

Cash flow pembiayaan

Ini mengacu secara khusus pada bagaimana kas bergerak antara perusahaan dan investor, pemilik, atau krediturnya. Ini adalah kas bersih yang dihasilkan untuk membiayai perusahaan dan mungkin termasuk pembayaran hutang, ekuitas, dan dividen.

Baca juga: Apa Itu Defisit?

Masukkan Daftar Liabilitas

Apakah kamu memiliki liabilitas, maka cantumkan dalam pencatatan arus kas. Liabilitas merupakan kewajiban bagi pihak yang memiliki utang. Misalnya kamu memiliki utang atau tagihan kartu kredit, jangan lupa masukkan daftar tagihan tersebut untuk melihat bagaimana arus kas keuangan kamu yang sebenarnya.

Langkah selanjutnya adalah menghitung berapa sebenarnya cash flow keuangan kamu. Caranya menggunakan rumus yakni:

Laba bersih +/- aktivitas investasi +/- aktivitas operasi +/- aktivitas pendanaan + saldo dari kas awal = jumlah saldo kas akhir.

Catat Pengeluaran dan Pemasukan

Pencatatan yang rapi terhadap setiap poin pemasukan dan pengeluaran yang tepat. Jika untuk individu, maka kamu bisa melihat apa saja pengeluaran yang sebenarnya bisa kamu tekan. Catatan ini nantinya akan jadi salah satu indikator terlihatnya arus kas berlangsung baik atau tidak.

Mendorong Terjadinya Pembelian Ulang

Tentunya kita juga sadar jika semakin banyak produk yang terjual, maka akan semakin banyak pula profit yang akan didapatkan. Dengan mendorong pihak konsumen untuk melakukan pembelian ulang, tentunya akan semakin memberikan peluang bagi Anda untuk bisa mendapatkan produk terjual dengan skala yang lebih besar.

Cara paling mudah untuk menggaet minat beli konsumen yang berkelanjutan adalah dengan memberikan program beli 10 kali mendapatkan bonus satu kali dalam jangkauan waktu dua bulan.