Awards and nominations

On 2 April, Korean media outlet Dispatch broke a story about Kim Saeng-min harassing two female staff members at a party in 2008. One of the afflicted staff members received an apology in 2008, whilst the other spoke about trying to raise the issue, but being slowly pushed out of the program by other staff members, before she eventually quit her job as a staff member on the program.[22][348]

Upon being contacted by Dispatch regarding the story, Kim Saeng-min apologized to the former staff member, and later released an official apology through his agency. He then withdrew from all of his current TV and radio programs, including Omniscient Interfering View.[23]

During the 5 May broadcast, the show used a censored clip from MBC News coverage of the Sewol Ferry disaster with the headline "Lee Young-ja makes shocking confession while eating fish cakes". This sparked a controversy, as users of the controversial online community Ilbe had used the term "fish cakes" to refer to the victims of the Ferry disaster. Both the production staff and the MBC president immediately apologized, and launched an internal investigation of the issue.[349] The program was temporarily halted, and went off-air for 7 weeks before returning to air on 30 June 2018.[350]

During the 20 July broadcast, the show displayed a subtitle notice to alert the audiences that "the production team does not ask for money on the pretext of filming". This was due to an incident of a scammer who had been masquerading as a member of the production crew and attempted to solicit large amounts of money from shopkeepers and business owners with the promise of advertising their goods or services.[351]

Current cast/interferer

Former cast/interferer

Hold up! Access forbidden.

This website use security service to prevent unauthorized access and online attack. Your action might trigger the security solution. Please contact the site administrator to resolve this issue.

Melde dich an, um fortzufahren.

Jakarta, 3 Mei 2021 - PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) merayakan ulang tahun ke-11 dengan kado istimewa, Amartha mendapatkan pendanaan baru senilai USD 28 Juta atau setara dengan Rp 405 Miliar yang dipimpin oleh Women’s World Banking Capital Partners II (WWB) bersama dengan MDI Ventures, dan didukung oleh investor lama seperti: Mandiri Capital Indonesia, UOB Venture Management.

Amartha merupakan pionir teknologi finansial peer to peer lending (p2p lending) di Indonesia yang memberdayakan perempuan pengusaha ultra mikro di daerah pedesaan dengan memberikan pinjaman modal usaha berbasis kelompok, mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 10 juta yang disertai dengan pendidikan literasi keuangan dan pelatihan kewirausahaan.

Dengan sistem penilaian yang dikembangkan secara khusus oleh internal Amartha untuk menilai kelayakan kredit dari segmen masyarakat yang tidak terlayani oleh perbankan, Amartha memastikan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan permodalan usaha, bahkan tanpa riwayat kredit atau jejak transaksi digital sebelumnya.

Amartha membuka peluang baru bagi populasi perempuan yang tidak terlayani sebelumnya untuk dapat memberikan tambahan penghasilan keluarga dari rumah dan di saat mereka harus mengurus anak.

Andi Taufan Garuda Putra, Founder & CEO Amartha mengatakan, “Terima kasih kepada seluruh Investor, Pendana, Mitra dan Tim Amartha atas dukungan dan kepercayaannya. Apa yang kita lakukan bersama memberikan dampak pada kesejahteraan perempuan di desa dan perekonomian bangsa.

Pendanaan baru ini akan memperkuat bisnis Amartha yang berbasis group lending (grameen model), mempercepat inovasi produk, dan meluncurkan layanan tambahan bagi peminjam dan pendana, seperti: digitalisasi desa, belanja borongan, pinjaman warung, crowdfunding, produk pendanaan baru, serta penyaluran pendanaan ke peminjam secara langsung”.

Amartha telah mengembangkan solusi teknologi keuangan untuk 3 segmen pengguna yang berbeda: (1) Amartha untuk Pendana, memberikan layanan penyaluran pendanaan melalui platform p2p lending, (2) Amartha untuk Business Partner, sebutan untuk Tim Amartha di lapangan yang berinteraksi langsung dengan para Peminjam, memberikan layanan untuk memproses pinjaman  modal usaha secara menyeluruh dari pengajuan, pengambilan data, penyaluran hingga pengembalian dana, (3) Amartha untuk Mitra (Peminjam), memberikan layanan keuangan lebih dari sekedar penyaluran permodalan.

Hadi Wenas, Chief of Commercial Officer Amartha menambahkan, “Pandemi Covid-19 di 2020 memberikan tantangan bagi semua orang, termasuk kami. Dengan ketekunan, kolaborasi, dan visi bersama 'Kesejahteraan Merata untuk Indonesia' kami pulih dengan baik dan memulai perjalanan dengan kenormalan yang baru, dan membangun beragam produk dan layanan untuk sektor usaha mikro.

Melalui kemitraan dengan WWB, kami akan mampu mengadopsi praktik terbaik dunia dimana perempuan dapat memperoleh manfaat dari teknologi untuk memberdayakan diri mereka sendiri dan keluarga, untuk semakin sejahtera.

Amartha bangga menjadi tujuan investasi pertama yang dilakukan WWB di Asia Tenggara. WWB Capital Partners II adalah dana investasi lensa gender kedua yang didirikan oleh Women’s World Banking, sebuah organisasi nirlaba global yang telah menangani inklusi keuangan wanita selama 40 tahun terakhir.

Investasi ini berupaya untuk menutup kesenjangan gender dalam inklusi keuangan dengan berinvestasi pada penyedia layanan keuangan dengan kinerja terbaik untuk melayani segmen perempuan berpenghasilan rendah, memperluas keragaman gender dalam staf dan tim manajemen mereka, dan memanfaatkan solusi inovatif untuk meningkatkan jangkauan dan keterlibatan masyarakat.

Yrenilsa Lopez, Women World’s Banking menegaskan “Kami sangat bangga dapat bermitra dengan Amartha karena terus mengembangkan bisnisnya di pedesaan Indonesia. WWB berdedikasi untuk menutup kesenjangan gender dalam layanan keuangan digital dan kami sangat senang bekerja sama dengan Amartha dalam perjalanan penting ini. "

MDI Venture turut berpartisipasi mendukung pendanaan ini dengan bersinergi bersama portfolio lain untuk mendukung upaya digitalisasi dan inklusi finansial di wilayah yang tidak terlayani perbankan di pedesaan. CEO MDI Ventures, Donald Wihardja, menambahkan “MDI melihat adanya potensi yang menjanjikan untuk meningkatkan inklusivitas keuangan.

Dengan mengimplementasikan model pembiayaan Grameen Bank yang terbukti sukses, Amartha telah membuktikan bahwa pembiayaan terjangkau bagi masyarakat pedesaan dapat dicapai dengan resiko minimum meskipun dalam kondisi pandemi.

MDI harap dengan pendanaan ini, Amartha dapat melanjutkan transformasi bisnisnya untuk melayani masyarakat piramida bawah di Indonesia.” Melalui investasi ini, Amartha akan membuka peluang bersinergi dengan Telkom Group untuk mendigitalisasi dan meningkatkan inklusi keuangan di pedesaan Indonesia.

Selama pandemi, Amartha terus berkembang dan menjadi lebih kuat. Total saldo pinjaman dan penyaluran modal usaha telah melampaui level sebelum adanya pandemi Covid-19, ini menjadi tanda tonggak pemulihan yang mencapai 100%.  Amartha meningkatkan kualitas skor kredit dan berhasil mempertahankan tingkat kredit bermasalah (NPL) di 0,07% untuk semua pendanaan setelah Juni 2020.

Amartha juga memperkuat kerjasama dengan beberapa mitra institusi keuangan baru, salah satunya adalah Bank Jatim. Sejak kemitraan dimulai, dukungan telah tumbuh secara eksponensial dan juga meluas ke bisnis lain. Kedepan, Amartha terbuka untuk kolaborasi dengan pihak manapun yang ingin mewujudkan kesejahteraan merata melalui pemberdayaan perempuan.

Hingga saat ini, Amartha telah menyalurkan lebih dari Rp 3,55 Triliun pinjaman kepada lebih dari 661.369 perempuan pengusaha ultra mikro di lebih dari 18.900 desa di Jawa, Sumatera dan Sulawesi.

Didirikan pada tahun 2010 sebagai lembaga keuangan mikro, Amartha bertransformasi menjadi perusahaan Fintech P2P Lending pada tahun 2016. Misi Amartha adalah mewujudkan kesejahteraan merata bagi Indonesia. Amartha memberikan akses kepada perempuan pengusaha mikro di daerah pedesaan yang membutuhkan modal kerja dan menghubungkan mereka dengan pemberi pinjaman yang tertarik untuk melakukan investasi yang menguntungkan dan berdampak sosial melalui amartha.com.

Women’s World Banking merancang dan berinvestasi pada produk solusi keuangan, lembaga dan kebijakan publik di berbagai negara berkembang untuk menciptakan stabilitas ekonomi dan kemakmuran yang lebih bagi perempuan, keluarga dan komunitas mereka.

MDI merupakan perusahaan modal ventura yang diinisiasi oleh Telkom Indonesia, berbasis di Jakarta dan beroperasi di Singapura dan Silicon Valley. MDI menggabungkan model modal ventura dengan layanan untuk memberikan akses bantuan operasional kepada perusahaan Telkom Group dan pertumbuhan perusahaan startup.

Korean television entertainment program

Omniscient Interfering View (Korean: 전지적 참견 시점) is a South Korean television entertainment program, distributed and syndicated by MBC on Saturdays at 11:05 pm (KST) since 10 March 2018.

Omniscient Interfering View is an observational entertainment show that uses a documentary style techniques to observe the life of the cast members, invited guests and their managers.[1] The show follows another program, I Live Alone of a similar format, which airs on the same channel on Fridays at the same time slot.

Similar program, On & Off, produced by tvN is a show of personal documentary, where celebrities share their "On" (busy working daily life) and/or "Off" (private/at home) moments of their lives.

Between episode 1 and 10, the cast members, a behavioral analysis expert, and occasionally guests, watch the videos in a studio setting and provide commentary.[1][2]

From episode 11 onward, the format has changed slightly to invite guests with their managers. The cast members and invited guests watch the videos as they observe and comment on the life of the invited guests and their managers. Occasionally the cast members and their managers are also observed and commented.[1][2]

For the two pilot episodes aired on 29 and 30 November 2017, the cast consisted of Jun Hyun-moo, Lee Young-ja, Song Eun-i, Yang Se-hyung, Seo Min (parasite doctor), Lee Jai-jin and Yang Jae-woong (psychiatrist).[3] Seo Min and Lee Jai-jin were replaced by the time the show started its proper run.[2]

amartha pinjaman, amartha pinjaman 🤏 ialah program Institut Pendidikan Guru Kampus Ilmu Khas (IPGKIK) khusus memberikan latihan seni pengucapan awam dalam aktiviti bercerita, dan pengacaraan majlis kepada murid sekolah rendah. Matlamat program ini ialah meningkatkan kemahiran komunikasi, keyakinan diri dan kemenjadian murid sekolah rendah.

Long-term guest appearances

List of long-term guests since episode 11.

List of episodes in 2018 (1–34)

29 & 30 November 20173 March 2018

List of episodes in 2019 (35–84)

List of episodes in 2020 (85–134)

List of episodes in 2021 (135–183)

List of episodes in 2022 (184–228)

List of episodes in 2023 (229–279)

List of episodes in 2024 (280–present)

List of ratings in 2018

Audience measurement performed nationwide by

List of ratings in 2019

Audience measurement performed nationwide by

List of ratings in 2020

The show will be aired in two parts. Only the higher rating of the episode will be shown.

Audience measurement performed nationwide by

List of ratings in 2021

The show will be aired in two parts. Only the higher rating of the episode will be shown.

Audience measurement performed nationwide by

List of ratings in 2022

Audience measurement performed nationwide by

List of ratings in 2023

Audience measurement performed nationwide by

List of ratings in 2024

Audience measurement performed nationwide by